Menyolder yang baik, persiapan dan prakteknya
Banyak
orang yang mengira bahwa menyolder adalah pekerjaan yang mudah saja.
Akan tetapi ketika ia mulai terlibat di dalam dunia elektronika dan
kemudian harus melakukan beberapa pekerjaan penyolderan komponen,
tampaklah bahwa ternyata ia begitu kesulitan melakukan penyolderan yang
sebelumnya dianggap mudah itu.
Hal seperti ini paling banyak terlihat di kalangan para pelajar yang
justeru mempunyai atribut : Elektronika. Mereka sepertinya tidak
memahami dengan baik bahwa “Tidak ada seorang pun insinyur elektronika
terkemuka yang tidak mengerti cara menyolder komponen elektronik”.
Ya...memang begitu.
karena itu hendaklah mereka mempelajari cara menyolder yang baik dan kemudian sering-sering mempraktekkannya.
Persiapan sehubungan penyolderan
Penyolderan yang baik tidak lepas dari beberapa faktor pendukung yang
perlu dipersiapkan, di antaranya : alat penyolder yang baik, timah
penyolder yang bagus dan kebersihan objek yang akan disolder, berikut
diterangkan detil-detilnya.
Alat penyolder (soldering iron) yang baik
Banyak
alat penyolder yang dijual di pasaran, dari yang berharga murah hingga
yang berharga mahal. Untuk penyolderan standard biasanya digunakan
penyolder 30-40W. Tidak dibenarkan menggunakan solderan yang lebih
besar dari itu jika hanya untuk menyolder komponen-komponen umum, sebab
dikhawatirkan bisa merusak komponen yang bersangkutan.
Sebenarnya tidak harus menggunakan penyolder yang mahal untuk
mendapatkan hasil solderan yang baik, akan tetapi yang seringkali
menjadi permasalahan adalah “ujung solderan” bawaan dari alat penyolder
yang banyak dijual di pasaran itu sangat tidak memenuhi standard.
Ketika digunakan untuk menyolder, timah sulit menempel sehingga ujung
solderan seringkali perlu “dikerok” terlebih dahulu agar timah bisa
menempel. Setelah itu hasil solderan juga tampak kurang bagus karena
panas yang ditransfer memang tidak maksimal. Untuk masalah ini apapun
merk alat penyoldernya, besi ujungnya harus dipastikan mempunyai
kwalitas yang baik. Besi ujung solderan yang berkwalitas baik ini
sudah banyak di jual di toko-toko elektronik. Jangan heran jika harga
ujung solderannya ternyata lebih mahal daripada harga alat-soldernya itu
sendiri.
Timah penyolder yang bagus
Dalam proses penyolderan, timah yang telah meleleh akan mudah menempel
di kaki komponen dan permukaan tembaga papan rangkaian (PCB) karena di
dalam timah yang dibuat khusus untuk menyolder komponen elektronik,
sudah terkandung zat dukungan untuk hal itu. Namun ada jenis timah
tertentu yang dibuat bukan untuk penyolderan komponen elektronik secara
umum. Ketika dipakai untuk menyolder ia sulit untuk menempel.
Karena itu pastikanlah timah yang digunakan untuk menyolder memang timah
yang tepat dan bagus. Lebih sedikit kekeliruannya jika membeli timah
solder di toko komponen elektronik, bukan di toko alat listrik atau toko
matrial bahan bangunan.
Kebersihan objek yang akan disolder
Komponen elektronik yang telah tersimpan lama seringkali kaki-kaki
elektrodanya terlihat kusam. Apabila disolder akan sulit timah meresap
ke bagian logamnya. Karena itu pastikanlah kaki-kaki elektroda
komponen memang “clean” (bersih dari kusam atau karat) sebelum
ditancapkan ke lubang-lubang di papan rangkaian dan siap untuk
disolder. Amplaslah sedikit dengan amplas halus jika perlu.
Begitu pula dengan papan rangkaian (PCB), tidak jarang permukaan
tembaganya tertutupi kekusaman. Agar timah mudah menempel padanya,
amplaslah bagian-bagian tembaga yang akan disolder dengan amplas halus
hingga terlihat “clean”.
Melakukan penyolderan
Ketika melakukan penyolderan, panas dari ujung penyolder harus
ter-transfer dengan baik ke kaki elektroda komponen dan permukaan
tembaga PCB. Langkahnya adalah dengan menempelkan terlebih dahulu
ujung solderan kepada objek yang akan disolder, barulah setelah itu
dilelehkan timah ke ujung solderan yang telah menempel pada bagian
tembaga di PCB tadi secukupnya. Tempelkan ujung timah ke ujung solder
sedikit-sedikit dan biarkan lelehan timah merayap dan menyebar ke
sekitar titik penyolderan. Jangan lepaskan ujung solderan sebelum
lelehan timah menjalar dengan merata ke sekitar tautan kaki elektroda
komponen. Jika masih kurang, tambahkan lagi sedikit-sedikit timah
dengan menyentuhkan ujung timah pada bagian lancip ujung solder yang
sedang menempel pada titik penyolderan agar meleleh padanya, namun
posisi ujung solderan tetaplah terus menempel (tanpa
mengangkatnya/melepaskannya). Setelah timah merata membungkus kaki
elektroda komponen dan bagian tembaga PCB di sekitar kaki elektroda,
barulah angkat ujung solderan dengan kecepatan normal. Tidak usah
terburu-buru dan tidak usah dibuat sangat lambat.
Hasil soderan yang baik adalah yang mengikat kaki elektroda komponen
dengan bagian permukaan tembaga PCB dengan erat. Secara kasat mata
akan terlihat agak mengkilap.
Menyolder kabel
Ada kalanya beberapa kabel perlu disolderkan ke PCB. Sebelum
melakukannya periksalah serabut kabel, apakah “clean” atau kusam. Jika
kusam maka harus dibuat clean dengan digosok-gosok, dikerok atau yang
semacamnya agar serabut kabel nampak warna tembaganya. Setelah itu
ujung serabut dipilin dan dimasukkan ke lubang PCB sebagaimana
seharusnya, kemudian lakukan langkah penyolderan seperti yang telah
dipaparkan di atas.
Apabila kabel hendak disambungkan ke sebuah titik penyambungan,
sebaiknya ujung serabut kabel disolder terlebih dahulu hingga timah
meresap dan melumuri ujung serabut itu dengan merata, namun tidak perlu
berlumuran timah terlalu tebal. Titik yang akan disambungkan kabel
padanya juga disolder terlebih dahulu hingga terdapat timah yang
melumurinya dengan rata. Pastikan sebelumnya bahwa bagian itu memang
sudah “clean” sehingga menjadi mudah ditempeli timah. Setelah itu
tempelkan ujung serabut kabel kepada titik yang akan disolderkan kabel
padanya, lalu tempelkan ujung solderan kepadanya sehingga timah yang
melumuri serabut kabel dan timah yang ada di titik tersebut sama-sama
meleleh. Jangan angkat solderan sebelum semuanya meleleh dan menyatu.
Setelah menyatu, tariklah ujung solderan. Penyolderan pun selesai
tanpa harus menambahkan timah lagi.
Demikianlah sekilas tentang cara menyolder yang baik. Paling tidak, ya
beginilah cara saya menyolder selama belasan tahun menjadi seorang
praktisi elektronik.
Meskipun tanpa menampilkan gambar-gambar yang banyak, mudah-mudahan
sudah cukup jelas dan bisa ditangkap maksud dari setiap penjelasannya.
Ternyata memang benar apa yang dikatakan orang bahwa menyolder adalah
pekerjaan yang mudah saja, yaitu mudah apabila telah mengerti caranya
dan telah banyak mempraktekkannya pula...
Cobalah dan selalu-lah untuk mempraktekkannya.
Sumber : http://www.sandielektronik.com/2014/07/cara-menyolder-yang-baik.html
Rabu, 25 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar