Rabu, 25 Februari 2015

Cara menyolder yang baik dan benar

Menyolder yang baik, persiapan dan prakteknya


macam macam alat penyolder
Banyak orang yang mengira bahwa menyolder adalah pekerjaan yang mudah saja. Akan tetapi ketika ia mulai terlibat di dalam dunia elektronika dan kemudian harus melakukan beberapa pekerjaan penyolderan komponen, tampaklah bahwa ternyata ia begitu kesulitan melakukan penyolderan yang sebelumnya dianggap mudah itu.
Hal seperti ini paling banyak terlihat di kalangan para pelajar yang justeru mempunyai atribut : Elektronika. Mereka sepertinya tidak memahami dengan baik bahwa “Tidak ada seorang pun insinyur elektronika terkemuka yang tidak mengerti cara menyolder komponen elektronik”.
Ya...memang begitu.
karena itu hendaklah mereka mempelajari cara menyolder yang baik dan kemudian sering-sering mempraktekkannya.

Persiapan sehubungan penyolderan
Penyolderan yang baik tidak lepas dari beberapa faktor pendukung yang perlu dipersiapkan, di antaranya : alat penyolder yang baik, timah penyolder yang bagus dan kebersihan objek yang akan disolder, berikut diterangkan detil-detilnya.

Alat penyolder (soldering iron) yang baik
alat penyolder
Banyak alat penyolder yang dijual di pasaran, dari yang berharga murah hingga yang berharga mahal.  Untuk penyolderan standard biasanya digunakan penyolder 30-40W.  Tidak dibenarkan menggunakan solderan yang lebih besar dari itu jika hanya untuk menyolder komponen-komponen umum, sebab dikhawatirkan bisa merusak komponen yang bersangkutan.
Sebenarnya tidak harus menggunakan penyolder yang mahal untuk mendapatkan hasil solderan yang baik, akan tetapi yang seringkali menjadi permasalahan adalah “ujung solderan” bawaan dari alat penyolder yang banyak dijual di pasaran itu sangat tidak memenuhi standard.  Ketika digunakan untuk menyolder, timah sulit menempel sehingga ujung solderan seringkali perlu “dikerok” terlebih dahulu agar timah bisa menempel. Setelah itu hasil solderan juga tampak kurang bagus karena panas yang ditransfer memang tidak maksimal. Untuk masalah ini apapun merk alat penyoldernya, besi ujungnya harus dipastikan mempunyai kwalitas yang baik.  Besi ujung solderan yang berkwalitas baik ini sudah banyak di jual di toko-toko elektronik.  Jangan heran jika harga ujung solderannya ternyata lebih mahal daripada harga alat-soldernya itu sendiri.

Timah penyolder yang bagus
Dalam proses penyolderan, timah yang telah meleleh akan mudah menempel di kaki komponen dan permukaan tembaga papan rangkaian (PCB) karena di dalam timah yang dibuat khusus untuk menyolder komponen elektronik, sudah terkandung zat dukungan untuk hal itu.  Namun ada jenis timah tertentu yang dibuat bukan untuk penyolderan komponen elektronik secara umum.  Ketika dipakai untuk menyolder ia sulit untuk menempel.
Karena itu pastikanlah timah yang digunakan untuk menyolder memang timah yang tepat dan bagus.  Lebih sedikit kekeliruannya jika membeli timah solder di toko komponen elektronik, bukan di toko alat listrik atau toko matrial bahan bangunan.

Kebersihan objek yang akan disolder
Komponen elektronik yang telah tersimpan lama seringkali kaki-kaki elektrodanya terlihat kusam.  Apabila disolder akan sulit timah meresap ke bagian logamnya.  Karena itu pastikanlah kaki-kaki elektroda komponen memang “clean” (bersih dari kusam atau karat) sebelum ditancapkan ke lubang-lubang di papan rangkaian dan siap untuk disolder.  Amplaslah sedikit dengan amplas halus jika perlu.
Begitu pula dengan papan rangkaian (PCB), tidak jarang permukaan tembaganya tertutupi kekusaman.   Agar timah mudah menempel padanya, amplaslah bagian-bagian tembaga yang akan disolder dengan amplas halus hingga terlihat “clean”.

Melakukan penyolderan
Ketika melakukan penyolderan, panas dari ujung penyolder harus ter-transfer dengan baik ke kaki elektroda komponen dan permukaan tembaga PCB.  Langkahnya adalah dengan menempelkan terlebih dahulu ujung solderan kepada objek yang akan disolder, barulah setelah itu dilelehkan timah ke ujung solderan yang telah menempel pada bagian tembaga di PCB tadi secukupnya.  Tempelkan ujung timah ke ujung solder sedikit-sedikit dan biarkan lelehan timah merayap dan menyebar ke sekitar titik penyolderan.  Jangan lepaskan ujung solderan sebelum lelehan timah menjalar dengan merata ke sekitar tautan kaki elektroda komponen.  Jika masih kurang, tambahkan lagi sedikit-sedikit timah dengan menyentuhkan ujung timah pada bagian lancip ujung solder yang sedang menempel pada titik penyolderan agar meleleh padanya, namun posisi ujung solderan tetaplah terus menempel (tanpa mengangkatnya/melepaskannya).  Setelah timah merata membungkus kaki elektroda komponen dan bagian tembaga PCB di sekitar kaki elektroda, barulah angkat ujung solderan dengan kecepatan normal.  Tidak usah terburu-buru dan tidak usah dibuat sangat lambat.
Hasil soderan yang baik adalah yang mengikat kaki elektroda komponen dengan bagian permukaan tembaga PCB dengan erat.  Secara kasat mata akan terlihat agak mengkilap.

Menyolder kabel
Ada kalanya beberapa kabel perlu disolderkan ke PCB.  Sebelum melakukannya periksalah serabut kabel, apakah “clean” atau kusam.  Jika kusam maka harus dibuat clean dengan digosok-gosok, dikerok atau yang semacamnya agar serabut kabel nampak warna tembaganya.  Setelah itu ujung serabut dipilin dan dimasukkan ke lubang PCB sebagaimana seharusnya, kemudian lakukan langkah penyolderan seperti yang telah dipaparkan di atas.
Apabila kabel hendak disambungkan ke sebuah titik penyambungan, sebaiknya ujung serabut kabel disolder terlebih dahulu hingga timah meresap dan melumuri ujung serabut itu dengan merata, namun tidak perlu berlumuran timah terlalu tebal.  Titik yang akan disambungkan kabel padanya juga disolder terlebih dahulu hingga terdapat timah yang melumurinya dengan rata.  Pastikan sebelumnya bahwa bagian itu memang sudah “clean” sehingga menjadi mudah ditempeli timah.  Setelah itu tempelkan ujung serabut kabel kepada titik yang akan disolderkan kabel padanya, lalu tempelkan ujung solderan kepadanya sehingga timah yang melumuri serabut kabel dan timah yang ada di titik tersebut sama-sama meleleh.  Jangan angkat solderan sebelum semuanya meleleh dan menyatu.  Setelah menyatu, tariklah ujung solderan.  Penyolderan pun selesai tanpa harus menambahkan timah lagi.

Demikianlah sekilas tentang cara menyolder yang baik.  Paling tidak, ya beginilah cara saya menyolder selama belasan tahun menjadi seorang praktisi elektronik.
Meskipun tanpa menampilkan gambar-gambar yang banyak, mudah-mudahan sudah cukup jelas dan bisa ditangkap maksud dari setiap penjelasannya.
Ternyata memang benar apa yang dikatakan orang bahwa menyolder adalah pekerjaan yang mudah saja, yaitu mudah apabila telah mengerti caranya dan telah banyak mempraktekkannya pula...
Cobalah dan selalu-lah untuk mempraktekkannya.
Sumber : http://www.sandielektronik.com/2014/07/cara-menyolder-yang-baik.html

0 komentar:

Posting Komentar